Struktur Bulu

Ahoy, semua!

Kali ini kita akan membahas mengenai bulu. Ya, bulu, bukan rambut. Apa sih bulu itu? Bulu adalah struktur penutup tubuh (integumen) pada burung yang juga merupakan ciri spesifik yang membedakan burung dengan hewan lain. Dengan kata lain, semua burung pasti berbulu dan tidak ada hewan lain yang memiliki bulu selain burung. Tapi bagaimana dengan manusia? Kita kan punya bulu kaki, bulu dada, bahkan bulu ketek. Apa kita juga termasuk burung?

Kita masuk ke struktur bulu dulu. Bulu tersusun atas polimer protein yang disebut beta-keratin. Kalian merasa familiar dengan protein bernama keratin? Ya, keratin juga adalah bahan penyusun rambut, kuku, dan kulit pada manusia. Hanya saja, struktur keratin pada manusia berbeda dengan burung karena keratin pada manusia adalah alfa-keratin. Beta-keratin secara khusus terdapat pada reptil dan burung.

Ki-ka: Bulu halus (down feather) dan filoplum

Gambar 1.  Ki-ka: Bulu halus (down feather) dan filoplum (sumber: Ornithology 2007).

Sekarang kita lihat struktur pada bulu. Ada banyak macam bulu burung tergantung fungsi dan bentuknya, tapi secara umum ada tiga macam bulu burung: bulu kontur (contour feather), bulu halus (down feather), dan filoplum (filoplume). Bulu kontur adalah penutup tubuh burung secara umum yang bisa kita lihat langsung. Bulu halus terdapat di bawah bulu kontur yang berfungsi menjaga tubuh burung tetap hangat, sedangkan filoplum lebih berfungsi sebagai sensor atau indera yang tumbuh di tempat tersendiri saja.

Struktur bulu kontur secara umum

Gambar 2.  Struktur bulu kontur secara umum (sumber: Ornithology 2007).

Kita ambil contoh dari gambar bulu kontur di samping. Kira-kira secara umum bentuk bulu kontur seperti itu. Tangkai utama pada bulu terbagi menjadi dua bagian, yaitu tangkai di bagian dasar (calamus) dan tangkai yang ditumbuhi vane (rachis). Sekarang kita lihat seperti apa itu vane. Sebenarnya vane tersusun atas banyak barb yang saling mengunci dengan kait (barbicel) pada tiap cabangnya (barbule). Kalian yang pernah memelihara ayam mungkin pernah memegang bulu ayam dan dimainkan. Vane atau rumbai pada bulu ayam kalau kalian coba tarik akan terasa lengket, kemudian dengan sekali sisir dengan jari rumbai itu rapi lagi. Kira-kira begitu ilustrasi mekanisme kait yang sulit terbuka namun mudah untuk dirapikan lagi.

Struktur dalam vane di mana terdapat mekanisme kait

Gambar 3.  Struktur dalam vane di mana terdapat mekanisme kait (sumber: Ornithology 2007).

Mekanisme kait pada vane sangat penting untuk membentuk luasan yang kokoh, terutama pada sayap dan ekor, agar terdapat cukup permukaan untuk bisa tetap terbang. Karena kait pada tiap barbule saling mengikat, maka permukaan vane akan selalu rata dan kuat namun tetap fleksibel. Beberapa bulu mengalami modifikasi hingga tahap tertentu sesuai spesies masing-masing.

Leave a comment